JAKARTA, KOMPAS.com - Mendung kerap menggelayuti langit belakangan ini, pertanda musim hujan mulai datang. Intensitas hujan yang sulit diprediksi terkadang membuat para pengemudi mobil harus ekstra hati-hati. Ibarat pepatah, sedia payung sebelum hujan, ada baiknya periksa kondisi mobil agar siap menghadapi hujan bahkan untuk kondisi terburuk sekalipun.
Inilah petunjuk dari Wiewie Rianto, punggawa bengkel Firna Protechnik yang juga berprofesi sebagai pereli mengenai komponen vital saat hujan yang wajib diperiksa dan diketahui fungsinya.
1. BanTermasuk salah satu komponen penting sebagai penghasil traksi atau grip. Bila kondisi kembang ban sudah tipis, berarti alur air pun tidak akan berfungsi baik. Akibatnya, akan terjadi aquaplaning saat menerjang banjir. Efeknya, mobil akan kehilangan kendali. Segera ganti ban baru.
Bagi yang menggunakan tipe All Terrain (AT) harus lebih waspada dengan mengurangi kecepatan saat hujan. Pasalnya, ban model tersebut khusus melahap lintasan off-road karena permukaan yang menyentuh aspal lebih sedikit dibanding ban konvensional.
2. RemTak kalah penting dilakukan pemeriksaan karena merupakan alat vital untuk mengurangi kecepatan. Cek total mulai dari brake pad, brake shoe, selang rem, dan master rem. Selain memeriksa kondisi perlu juga dilakukan pengecekan kebocoran rem untuk mengantisipasi masuknya air saat melintasi genangan. Hal tersebut bisa memicu korosi pada sistem pengereman dan menimbulkan uap yang berefek penurunan kinerja rem (ngempos).
3. Kaki - kaki (underbody)Bagian bawah mobil, seperti tie-rod set, sokbreker, dan stabilizer perlu dicermati karena berpengaruh pada stabilitas kendaraan. Pastikan semua berfungsi baik dan tidak bocor. Setelah itu lanjutkan dengan spooring.
4. Perangkat pendukungPastikan karet wiper dalam kondisi baik dan belum mengeras, sehingga mampu menyeka air di kaca dengan sempurna. Periksa persedian air di tabung. Begitu pula dengan motor, pastikan berfungsi dengan baik.
5. Inlet air filterAnda perlu mengetahui letak ujung intake filter udara, berada di atas (di gril atau belakang lampu depan) atau di bawah (sepatbor atau airdam). Karena, ketika menerjang genangan air dan mulut intake terendam langsung menyedot air dan masuk ke ruang bakar. Akibatnya, mesin mati (water hammer). Kalau mau aman, copot sambungan selang udara atas sehingga memutuskan jalur dari ujung selang yang mengarah ke bawah.
- Sumber: