Sungguh malang nasib Mega Tri Pratiwi (20 tahun). Berniat menakut-nakuti temannya dengan berdandan ala hantu “suster ngesot”, ia malah kena tendang di wajah, masuk rumah sakit dan kini berniat menuntut satpam yang melakukan hal itu.
Peristiwanya sendiri terjadi pada Sabtu (10/12) dinihari WIB, di apartemen Galeri Ciumbuleuit , Bandung. Rekaman video CCTV yang dirilis pihak apartemen menunjukkan, Mega saat itu berdandan ala suster ngesot, menunggu di depan lift bermaksud untuk menakut-nakuti temannya, Fitra, yang tengah berulang tahun.
Alih-alih mendapati Fitra menjerit ketakutan, yang diterima Mega adalah tendangan di wajah. Yang melakukannya adalah Sunarya (37), satpam di apartemen tersebut. Dalam video dari CCTV yang dirilis pengelola apartemen, Sunarya yang berdiri di dekat pintu lift bergerak menendang Mega di saat penumpang lift yang lain tengah ketakutan.
Mega dan keluarganya kemudian menuntut Sunarya dengan tuduhan penganiayaan. Mereka bahkan menolak upaya berdamai. Hal inilah yang kemudian memancing reaksi keras dari sebagian pengguna Internet di Indonesia.
Di Facebook, kini muncul gerakan bertajuk “1.000.000 Facebookers mendukung SATPAM penendang "Suster Ngesot"”, beberapa waktu setelah kasus tersebut mencuat di media. Hingga Selasa (13/12/2011) siang pukul 11.41 WIB, gerakan tersebut diikuti oleh 233 anggota.
Di dinding gerakan tersebut, kebanyakan anggota mengecam aksi Mega yang menyamar menjadi suster ngesot untuk menakut-nakuti rekannya dan mendukung tindakan Sunarya yang dianggap sebagai refleks semata.
“Jangan mentang2 bnyk uang smaunya ja,ayo dukung pa satpam,” demikian tulis seorang anggota bernama Adyn Mdn. “Seharusnya pihak Apartemen memberikan penghargaan kepada Pak Satpam pembasmi ababil,” kata anggota lain bernama Yelli Yoselino.
Sumber =
http://id.berita.yahoo.com/bergaya-%E2%80%98suster-ngesot%E2%80%99-malah-kena-tendang.html